Friday, March 6, 2015

Giok Utara Hoak Bagi Selatan

Giok yang dikenal belakangan hari ini, begitu memukau masyarakat aceh sendiri. Dengan berbagai cara mereka dapat menitipkan pesan hijau bagi citra rasa batu nusantara. Seolah keberadaan keindahan nusantara hanya ditinjau dari harga mahal yang dibeli oleh cukong batu tersebut.

Seperti kebanyakan teman tak mampu lagi berpikir beda, menyamakan kualitas A dengan kualitas B. Kebanyakan batuan yang terbentuk dialam akan berubah ketika kita berusaha membentuknya seolah terlihat indah dan mahal.

Aku tak dapat menjual mahal batu indah nusantara, bila ia dipecah godam dan linggis. Kemudian di bentuk hanya dengan gerinda silika kwarsa maupun intan.

Karena harga giok tak setara dengan kemudahan mendapatkan dan membentuknya di aceh. Untuk nilai kekerasannya dan sentuhan nilai seni tinggi pun tak layak.

Namun demikianlah kegaduhan yang diciptakan karawitan oleh soul trader, yang amat mengharukan untuk sebuah batu giok.

Itu hanyalah sebagian besar keanehan dalam keterbatasan untuk menjual "just rock". Fenomena " just water" atau pun "just flower" dan "always mongkey".

Menjadi sebuah kewajaran bila harga mahal dan termahal itu diletakan tanpa usaha untuk merubah bentukan giok tersebut.

No comments:

Post a Comment